Ke Singapura Lewat Malaysia

Hanif Adityo
6 min readMar 21, 2024

--

Oke karena tema hari ini adalah how to dan gue merasa tidak ada hal seru yang bisa dibagikan, maka mau mencoba menambahkan opsi bagi handai taulan yang ingin bepergian ke negara tetangga tapi menggunakan versi backpacker dengan risiko pinggang dan pundak agak encok dikit.

Hal ini bermula ketika gue berkesempatan mendatangi salah satu konser Coldplay di Singapura tapi dalam kondisi bimbang, sehingga ketika sudah mendapatkan tiket masih mikir-mikir, “berangkat nggak ya?”

Nah karena terlalu lama mikir, jadinya hampir semua tiket pesawat sudah naik drastis. Di satu sisi sayang banget kalau hangus (menolak jual tiket karena kadang pembeli akan minta identitas lengkap, takut euy) tapi kalau nggak pergi, rasanya sayang banget. Coldplay, bro!

Akibat kebanyakan mikir, jadi mau nggak mau harus puter otak gimana supaya bisa tetap berangkat tapi dengan budget yang nggak membengkak drastis. Oke jadi begini caranya (versi gue):

A. Cari tiket pesawat yang tidak direct
Yes
! mungkin ini adalah cara sejuta umat untuk menekan cost di akomodasi. Gue nyoba cari beragam opsi mulai dari berangkat lewat bandara Kertajati hingga Adisumarmo. Setelah dipikir-pikir kayaknya hampir sama aja karena harus ngeluarin ongkos lagi.
Jalan satu-satunya yang paling mungkin adalah lewat negara tetangga, yakni Malaysia. Opsinya ada dua, yakni di Johor Bahru (JHB) atau Kuala Lumpur (KL) dengan catatan harus mundurin jadwal flight minimal satu hari sebelumnya buat persiapan dan istirahat.

Menghindari Direct Flight

Oke, kebingungan pertama selesai. Berangkat lewat KL.

B. Pertimbangkan efisiensi waktu
Kebingungan kedua pun muncul, karena ternyata jarak KL ke SG lumayan jauh. +- 7 jam kalau naik bus. Sama kayak dari Jakarta ke Semarang. Karena pasti akan capek banget kalau perjalanan naik bus (tapi suatu saat nanti pasti akan nyobain), maka muncul ide cemerlang lainnya: nyari flight dari KL ke SG dan ternyata ada! Harganya ‘cuma’ selisih +- 150 ribu namun dengan waktu tempuh yang hanya 45 menit. Bolehlah kita coba.

KL-SG via AirAsia yang sangat singkat

C. Penginapan di SG super duper mahal
Ini dia kebingungan yang ketiga. Harga penginapan di SG muahaaal banget. Satu kasur tipe dorm tanpa sarapan adalah seharga satu juta rupiah per malam. Kalau di Bobobox paling 300 ribu. Terus gimana solusinya? Kalau lagi hoki, sering ada promo hotel dari berbagai marketplace. Kalau ini kayaknya sabar aja nggak perlu buru-buru. Pun kalau nggak dapet, masih banyak opsi lainnya. Hotel yang gue tempati adalah The Pod Boutique Capsule Hotel yang enak banget ditempuh dari stasiun MRT, dekat dengan terminal bus, dan pusat turis (Sultan Mosque) otomatis banyak kuliner halal.

Segini sejuta per malam kaya hotel kapsul:(

D. Lokasi yang pasti-pasti
Sesuaikan tujuan dan agenda, kalau nonton konser, bisa cari penginapan di dekat Stadium. Kalau mau liburan, mungkin bisa cari di sekitar Orchard. Kita fokus ke konser aja ya, karena transportasi umum di SG sangat bagus sekali, jadi ga perlu khawatir tentang keberadaan kalian. Di manapun masih bisa dijangkau kok. Tapi kalau lebih deket kan tarifnya pasti akan lebih murah.
Proses mencari hotel ini cukup lama karena mempertimbangkan jam selesai konser dan waktu operasional MRT.

Cari posisi wenak biar nggak buang-buang waktu dan biaya

Konser Coldplay selesai di kurang lebih jam 10 malam (lagu Biutyful gue udah cabut), itu pun diiringi oleh banyak orang yang juga mulai keluar menuju stasiun MRT. Tinggal dipilih aja mau lewat Kallang atau Stadium. Karena hotel gue di daerah Nicoll Highway (satu stasiun dari Stadium), jadinya enak banget. Hal ini yang perlu diperhatikan juga terkait aksesibilitas hotel dari stasiun MRT.

E. Frugal Moment
Karena gue nggak mau memperpanjang waktu istirahat di hotel yang sempit tapi harganya mahal, maka frugal moment yang gue lakukan adalah pesan tiket bus paling malam (23:45) dari Golden Mile Tower ke KL. Atleast nggak perlu ngeluarin uang buat nginep, tapi yang terjadi adalah harus tidur di bus dalam kondisi abis loncat2 setelah nonton konser.

StarMart Express dari Golden Mile Tower ke KL

Rutenya adalah 23:45 berangkat dari SG, masuk ke imigrasi SG, lanjut jalan, masuk ke imigrasi MY, lanjut jalan, dan kemudian tiba di KL pukul 05:00. Karena masih pagi banget, jadi harus nunggu RapidKL mulai beroperasi di jam 06:00 buat menuju ke KL Sentral. Jujur capek banget. Sampai di tahap ini pastikan sudah mengisi berkas imigrasi dan paspor jangan sampai ketinggalan!

F. Bijak memilih transportasi
Karena pusat segala transportasi di KL ada di KL Sentral, kita akan diberi banyak opsi untuk menuju ke bandara.

All In naik transportasi umum

a. Naik Grab
Malaysia adalah negara pelopor Grab sehingga tarifnya (setidaknya) nggak berbeda jauh dengan di Indonesia. Lupa banget tapi kalau nggak salah dari tarif KL Sentral ke KLIA adalah 88 MYR (incl. tarif tol). Ya mirip-mirip dari Jakarta ke Soetta. Cocok kalau kalian rombongan (bisa dibagi 4)
b. Naik Kereta Cepat
Jujur pengen banget ngerasain, tapi tarifnya mahal huhu. Kalau nggak salah 35 MYR dengan waktu tempuh yang jauh lebih cepat. Opsi ini bisa digunakan kalau kamu sedang buru-buru dan takut ketinggalan pesawat.
c. Opsi favorit, naik bus
Dari KL Sentral juga tersedia opsi bus AKAP yang akan membawa kita ke KLIA. Tarifnya paling murah, yakni 15 MYR saja. Cocok buat kaum hemat dan tidak terburu-buru. Gue memilih opsi ini. Kalau di Indo mungkin ini sebutannya bus DAMRI hahaha.

KL Sentral Adalah Koentji

Segitu aja sih sebenernya untuk kegiatan kebelet nonton Coldplay. Overall sedikit menyesal karena lebih bagus show-nya pas di Indonesia. Tapi di sini mereka bawain Charlie Brown yuhuuu.

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan adalah:

a. Pastikan sudah mengisi seluruh berkas imigrasi dan ada tempat menginap di negara tujuan.
b. WAJIB banget langganan paket internet. Jangan bergantung sama wifi gratisan. setidaknya beli kartu perdana yang bisa dipake di sana. Hari apes nggak ada di kalendar.
c. Pakai dan bawa kartu yang bisa dipakai transaksi via tap-tap (gue pakai kartu J yang warna oren itu loh dan sudah convert ke SGD)
d. Bawa uang tunaiiiii wajib banget kudu harus. Cari money changer di negara asal dan siapin uang tsb untuk transaksi. Biaya tarik tunai di ATM SG sebesar 10 SGD (kecuali OCBC gratis CMIIW) tapi lebih baik bawa lebihan uang tunai yang sedikit lebih dari cukup.
e. Kalau buat makanan, karena gue nggak terlalu perhatiin dan emang pencinta kuliner, jadi yaudahlah makan yang khas di sana aja. Nasi biryani wajib dicoba my friend.
f. Sebisa mungkin bawa botol yang bisa diisi ulang. Perbandingan aja untuk air mineral 1500ml di MY seharga 3 MYR (+- 10 ribu, mirip di sini) sedangkan di SG seharga 3 SGD (+- 33 ribu omaigad) isi di tempat kalian menginap untuk dibawa berjalan-jalan.
g. Kalau memang budget beneran tipis pis pis pis, ada beberapa yang menyarankan untuk tidur di bandara sambil menunggu waktu flight. Yang penting sudah ada pegangan tiket dan tidak luntang-lantung.

Segini aja sih. Gue pribadi akan menerapkan hal yang sama ketika nanti pergi ke sana lagi. Setidaknya ketika peak season dan ada urusan yang tidak bisa ditinggal (nonton konser idola), masih ada opsi ini meskipun efek sampingnya badan bakal pegel linu (apalagi kalau bawa koper gede + ransel penuh).

Kalau waktu yang kalian miliki padat dan tidak ada ruang untuk toleransi keterlambatan, maka jangan pernah mencoba cara ini.

--

--