Misi Pencarian Kursi Orthopedic
Seru banget bahas tema meja kerja, cuma sayangnya baru liat dan nulis ini di atas jam 23:00 jadi belum sempet beberes dan nyiapin fotonya. Hahaha.
Setelah menjalani masa covid dan work from home, sebenernya dari dulu pengen banget punya sebuah set tempat kerja yang nyaman dan aman. Tapi selalu berdalih “nanti aja ah~” padahal kalau dilihat lebih dalam, ini sebagai salah satu bentuk investasi untuk tubuh. Tapi tetap aja sampai tulisan ini dibuat juga belum bergerak nyari perintilan tersebut.
Sederhana aja sebenernya, hanya sebuah laptop dari kantor dengan penyangga dan rak kecil agar membuat layar laptop bisa sejajar dengan mata. Ditambah sebuah external keyboard yang membantu buat ngetik-ngetik dengan cepat. Karena sampai sekarang gue merasa kalau ngetik langsung dari laptop tuh nggak enak. Harus ada keyboard tambahan. Tentunya si laptop juga harus tersambung dengan earphone biar nggak perlu teriak-teriak pas meeting. Sama paling charger yang harus senantiasa berada di dekat laptop karena boros banget deh baterainya. Dan wajib banget ada yang namanya mouse buat mobilitas pindah dari tab ke tab yang berjubel ini. Start up banget yang kolom tab di Chrome-nya bisa sampe kecil-kecil.
Di sebelah laptop harus ada kapas + micellar water biar kalau tiba-tiba disuruh on cam nggak keliatan ngantuk padahal mah ngantuk banget. Sama wajib banget ada sebotol air minum (kalau lagi nggak puasa).
Sesuai dengan judul di atas, sebenarnya yang paling dibutuhkan saat ini adalah kursi kerja yang bisa menunjang postur tubuh selama berjam-jam menatap layar kaca. Pernah baca kalau kursi gaming kurang direkomendasikan karena bahannya panas dan bikin badan jadi melengkung. Sedangkan kursi kerja yang beneran ‘proper’ harganya bisa 8 juta ke atas.
Sedangkan pernah beli kursi kantor 200 ribuan dan hanya bertahan tiga hari karena sandarannya dari plastik yang sekali disandarin langsung patah. Hiks. Ditambah lagi meja yang rasanya terlalu rendah bikin pergelangan tangan jadi kurang nyaman.
Karena pernah belajar sedikit soal K3 dan gue merasa bahwa posisi di atas adalah posisi yang benar-benar ideal untuk tipe pekerja wfh. Tangan sejajar dengan meja dan keyboard.
Tapi balik lagi, sesuai kalimat di paragraf sebelumnya, dari dulu hanya sebatas angan-angan aja mau bikin set meja kerja yang baik dan benar.
Sekarang efeknya adalah karena kursinya nggak ideal ditambah tinggi meja yang juga kurang, daerah pundak jadi sering sakit + tulang belakang jadi pegel-pegel. Bawaannya jadi pengen nyobain chiropractic alias kretek-kretek. Kayaknya sekali dicoba bisa kenceng deh bunyinya.
Sebenernya udah tahu sih sumber masalahnya di mana, tapi coba kita selesaikan ini secara perlahan~
Mungkin solusi dari ini semua adalah kembali lagi ke fitrah alias WFA alias Work From Anywhere alias jangan di rumah terus euy kerjanya 😇
